BERITA DUNIA ONLINE88 - Pasca-amblasnya tanah di jalan nasional dari Pekanbaru menuju Pelabuhan Tanjung Buton Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, truk muatan cangkang sawit belum bisa dievakuasi. Truk jenis tronton itu diperkirakan berada di kedalaman atau elevasi minus 12 meter di dalam tanah ketika ambles.
"Sudah kami upayakan dengan alat berat ekscavator secara maksimal dengan panjang lengan 7 meter lebih, tapi tidak bisa menyentuh truk tronton di bawah gambut itu," kata Kepala dinas Pekerjaan Umum Pemkab Siak, Irving Kahar Arifin pada hari Sabtu pada tanggal (16/11/2019).
Irving menyebutkan, tim Dinas PU Siak bersama Balai jalan nasional wilayah II Medan Kemen PUPR telah mengidentifikasi kedalaman truck tersebut. Hasilnya, diperkirakan truck berada 12 meter dari permukaan tanah.
"Diperkirakan truck tronton itu berada pada elevasi minus 12 meter. Saat ambles, truck itu bermuatan cangkang sekitar 50 ton lebih."
Menurut Irving, alat yang mereka miliki tidak dapat mengevakuasi truk tronton yang sudah tertimbun air dan tanah lumpur itu. Apalagi di sebelah badan jalan yang amblas ada pipa saluran minyak BOB PT BSP berjarak 5 meter dari titik jalan yang ambles.
"Gerak alat berat jadi terbatas karena di sebelahnya ada pipa minyak PT BSP," ucapnya.
Irving menyebutkan, pihaknya telah membuat jalur alternatif di sebelah jalan yang amblas tersebut dengan jarak sekitar 10 meter lebih. Panjang jalan alternative itu sejauh 100 meter. Anggaran yang digunakan berasal dari Kementerian PUPR.
"Kita hanya bantu alat ekscavator saja dalam membuat pengalihan jalan. Agar jalan itu bisa dilintasi kembali oleh masyarakat."
Pengalihan jalan sementara itu, kata Irving, saat ini hanya dapat digunakan oleh kendaraan angkutan penumpang umum yang menuju arah Kepulauan Meranti dan roda empat atau mobil pribadi.
"Sedangkan untuk mobil angkutan cangkang hanya diizinkan dengan beban total 25 ton, jika pemadatan tanah yang dilakukan PT MUK selesai."
Pemadatan tersebut akan dilakukan setelah PT Arara Abadi dengan membuka sekat kanal atau blok, yang menyebabkan air tergenang ke lokasi. Dan rencananya akan dimulai membuka kanal pada Senin (18/11). Dia berharap, pekerjaan itu akan selesai selama 3 hari.
Jalan itu tidak akan mampu menahan beban lebih dari yang ditentukan, karena konstur tanah jenis gambut dan dulunya merupakan aliran sungai.
"Sedangkan untuk perbaikan jalan nasional yang amblas ini secara permanen, baru bisa dilakukan pada tahun 2020. Itu juga setelah dilakukan tender."
Peristiwa tersebut terjadi saat truk perusahaan yang mengangkut cangkang sawit bermuatan sekitar 50 ton. Truck itu melintasi jalan aspal yang dulunya merupakan aliran sungai namun dijadikan jalan lintas oleh PT Caltex Pacifik Indonesia (CPI).
Pemkab Siak dan Kepolisian Resort Siak melarang truk bertonase berat melebihi yang ditentukan melintas di jalan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar