Breaking


Rabu, 13 Februari 2019

Anak Kerajaan Sang Putri Thailand Untuk Memintak Maaf Karena Mencalonkan Diri Menjadi Perdana Ke Menteri

Putri Thailand Memintak Maaf Karena Calonkan Diri Menjadi Perdana Kepala Menteri

Gambar terkait
PEMAINBANDARQ
Putri Kerajaan Thailand Ubolratana Rajakanya kemarin meminta maaf atas pencalonan dirinya sebagai kepala menteri. Pernyataan itu diberikan sehari setelah ia didiskualifikasi oleh komisi pemilihan kerjaan Thailand.

"Putri Kerjaan Thailand memohon untuk memintak maaf atas niatan tulus saya untuk bekerja demi negara dan masyarakat di Thailand, yang telah menyebabkan satu masalah yang seharusnya tidak terjadi di era ini."

Pemilu pada tanggal 24 Maret mendatang ini sebetulnya akan menjadi pertarungan sangit antara perdana Kepala Menteri Prayut Chan-o-cha, Pemimpin juta militer, Serta partai pendukung klan Thanksin yang sanagat populis di kalangan masyarakat miskin pedesaan dan sering memenangkan pemilu.

Sayangnya akibat pencalonan Putri Ubolratana, kakak Raja Thailand sebagai calon perdana menteri, Raksa Chart Party terancam dibubarkan. Partai Thaksin Shinawatra itu dianggap menyalahi monarkhi konstitusional yang menempatkan kerajaan sebagai pihak netral dan berada di atas politik.

Rekomendasi Pembubaran Partai

Komisi Pemilihan umum Thailand telah merekomendasikan pembubaran Raksa Chart Party pada di Hari Selasa pada Tanggal 12 Februari 2019. Partai pendukung mantan presiden Thaksin Shinawatra, menyalahi sistem monarkhi konsitusional.

Komisi pemilu berencana melaporkan kasus tersebut ke mahkamah konstitusi Senin mendatang, dengan mengklaim memiliki tiga bukti, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Ketiga barang pendukung adalah surat pengumuman kerajaan tertanggal 8 Februari, surat partai terkait pencalonan Putri Ubolratana, serta surat partai yang berisi kemungkinan parlemen untuk menyetujui kandidatnya sebagai kepala pemerintahan.

Jika mahkamah konstitusi mengabulkan permohonan itu, Raksa Chart Party akan dibubarkan. Sementara itu, jajaran elite pimpinannya terancam dilarang berpolitik selama 10 tahun.

Dalam kesempatan itu partai menyatakan, sanggup menjaga "tradisi serta adat istiadat kerajaan" di bawah sistem monarki konstitusional Thailand yang telah berlangsung sejak 1932.

Pengumuman itu praktis membatalkan keterlibatan Putri Ubolratana dalam pemilihan Maret mendatang. Keputusan partai diberikan pasca-teguran keras Raja Thailand Maha Vajiralongkorn yang disiarkan di seluruh stasiun televisi domestik pada malam sebelumnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar