Breaking


Rabu, 13 Februari 2019

PemainBandarQ : Putra, Anak 12 Tahun Yang Berjualan Cilok Untuk Bantu Hidupi Kakak dan Kedua Adiknya



PemainBandarQ Seorang anak berumur 12 tahun di Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan, tiba-tiba menjadi sorotan oleh media sosial. 

Akun instagram @makassar_iinfo menposting sebuah foto dan video dimana terlihat seorang anak yang sedang berjualan di atas sepedanya pada tanggal 13 Februari 2019. 

Dibagian deskripsi dituliskan, anak itu sedang berjualan agar bisa membiayai kebutuhan sekolah dan biaya hidup adiknya. 

"Saat ini adek sedang berjualan untuk membiayai sekolah dan untuk biaya hidup berdua bersama adiknya," tulis admin.

Foto ini langsung saja menarik simpati dari warganet dan mendapatkan like sekitar 32 ribu dan juga komentar sebanyak 800. 

Nama anak ini adalah Muhammad Saputra (12) yang tinggal di Jalan H Sarmili RT 02/02, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tanggerang Selatan. 

Saputra tinggal dirumah sederhana bersama dengan seorang kakak perempuan dan dua orang adik, rumahnya berada di kawasan pengepul rongsokan. 

Ketika ditemui, Saputra yang biasa dipanggil dengan nama Putra ini sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah siang di SDN 01 Jurang Mangu Timur, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. 

Menurut penjelasan dari kakakya, Siti Juleha (17), Putra ini sangat membantu biaya ekonomi keluarganya dari berjualan cilok.

"Putra sudah berjualan selama 2 bulan, modal awalnya hanya 500ribu untuk membeli bahan dan perlengkapannya," ucap Siti dirumahnya, Rabu (13/2). 

Sebelum mulai berjualan cilok, Putra terlebih dahulu pergi mengamen untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kakak dan dua adiknya. 

Hal ini harus dilakukan Putra dikarenakan Putra, kakak dan kedua adiknya sudah ditinggalkan oleh kedua orang tua mereka. 

Sang ayah mengidap penyakit paru-paru akut sampai meninggal dunia. Ibunya meninggal saat melahirkan anak terakhirnya. 

Sekarang Putra rutin berjualan cilok yang dibuat oleh saudaranya yang dijajarkan di keranjang sederhana dan ditaruh diatas sepedanya. 

Putra yang baru berumur 12 tahun ini menjajakan dagangaannya sampai berkilo- kilometer dari rumahnya. 

"Setelah selesai sekolah, dia berjualan cilok, pulangnya kadang bisa sampai jam 12 kadang jam 9 malam. Bersepeda jualan sampai ke Bintaro Xchange atau Bintaro Plaza," ucap Putra. 

Putra menambahkan, cilok ini dijual dengan harga Rp 2.000 untuk 1 tusuknya. Jika cilok ini dibawa ke sekolahnya, teman-temannya juga sering ikut beli ciloknya. 

"Kadang bawa 100-200 tusuk, jika dijual di sekolah juga lumayan laku," ucap Putra. 

Memakai seragam merah putih, Putra lalu pamit kepada kakanya untuk menuju ke sekolah siang hari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar